Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Email Marketing: Mengetuk Pintu Biro Perjalanan Umroh Satu per Satu Menawarkan Asuransi Perjalanan Syariah

Sudah lama saya tidak menggunakan metode email marketing untuk berjualan. Kemarin saya melakukannya kembali. Penyebabnya saya diberi tanggung jawab untuk penetrasi produk baru dari perusahaan. Tanggung jawab baru ini membuat saya harus keluar dari zona nyaman selama ini. Bukan zona nyaman juga sebenarnya karena tugas saya selama sepuluh tahun bekerja di perusahaan ini tidak berubah.

Briefing singkat yang diberikan oleh head project kepada saya mengenai tanggung jawab saya di produk baru asuransi syariah ini awalnya tidak jauh beda dengan tanggung jawab saya sebelumnya. Namun seiring waktu karakter konsumen untuk produk baru ini ternyata berbeda dengan produk asuransi sebelumnya.

Secara implisit saya tidak lagi bertugas dengan fungsi yang 10 tahun sudah saya jalani. Mau tidak mau saya pun harus keluar dari kejumudan dan memaksakan diri untuk melangkah ke zona baru. Zona baru ini bernama marketing dan selling. Pemasaran dan penjualan.

Ada perbedaannya antara marketing dan selling.

Almarhum Bapak Willy Nusantara, CEO perusahaan ketika saya baru masuk , memberikan penjelasan singkat perbedaan marketer dan seller. Beliau mengatakan seorang marketer itu terkait dengan pemasaran. Melakukan riset pasar, mencari kebutuhan pasar, menyediakan kebutuhan tersebut lalu membuat sebuah standard operation procedur untuk penjualannya. Seorang marketer mengawal produk hingga benar-benar masuk ke pasar atau diterima konsumen lalu kembali menganalisa apakah produk tersebut cocok untuk pasar atau perlu perubahan.

Aktifitas penjualan atau selling meskipun terdapat dalam fungsi sebagai pemasar atau marketing, tugasnya hanya satu. JUALAN.

Posisi saya saat ini adalah sebagai seller dari produk asuransi perjalanan syariah. Produk ini dibuat oleh Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia sebagai sebuah produk perlindungan untuk jamaah umroh dan petugas dari biro perjalanan ibadah umroh sebagaimana telah diamanatkan oleh Peraturan Menteri Agama RI.

Pengalaman saya berjualan selama ini didapat dari berjualan buku di situs e-commerce, tokopedia. Bedanya dengan kondisi saya saat ini saya harus bertatap muka langsung dengan konsumen, beda dengan menggunakan e-commerce dimana saya cukup menunggu pembeli menekan tombol lalu saya tinggal mengirimkan produk yang dipesan melalui kurir seperti JNE.

Untuk penjualan produk asuransi perjalanan syariah awalnya saya fikir akan seperti saat saya berjualan di tokopedia. Dengan sistem komputerisasi pengelolaan umroh dan haji plus atau siskopatuh saya awalnya berpikir perusahaan cukup membuat sebuah sistem yang kuat untuk mendapat informasi peserta maupun pembayaran kontribusi.

Ternyata saya salah.

Saya mau tidak mau harus keluar dari zona nyaman saya, bekerja di depan komputer dan ruangan ber-AC. Bagaimana caranya agar bisa mendapatkan kontak atau janji temu dengan biro perjalanan ibadah umroh wa bil khusus mereka yang juga terkait dengan siskopatuh?

Ternyata kemenag memiliki database biro perjalanan umroh di tautan simpu.kemenag.go.id. Berbekal alamat email yang terdaftar dalam tautan tersebut saya pun mencoba trik pertama dan tertua dari penjualan online, email marketing.

Mempraktekkan Email Marketing Buku Dewa Easy Copywriting

Saya sudah lama mengenal email marketing ini. Biasanya saya sengaja memberikan alamat email ke sebuah situs hanya untuk mendapatkan buku gratis berisi ilmu standar dalam dunia digital. Pembahasan mengenai email marketing juga ada dalam buku Dewa Eka Prayoga. Jadi saya pun kembali membaca buku karya pakarnya penjualan digital asal Bandung tersebut.

Dengan mengikuti anatomi copywriting untuk email marketing yang disampaikan oleh Dewa Eka Prayoga, maka saya pun mengirimkan email berikut untuk beberapa alamat email biro perjalanan umroh yang saya dapatkan melalui tautan kemenag diatas.

Begini isi emailnya

Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kepada Yang Terhormat

Rekan-Rekan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh

di tempat

Perkenalkan nama saya Kandra Wilko, Marketing Support Unit Syariah PT. Asuransi Umum Mega.

Saya ingin menawarkan kerjasama penjualan produk asuransi perjalanan umroh melalui SISKOPATUH Kementerian Agama RI.

Produk asuransi perjalanan umroh Mega Insurance, brand PT. Asuransi Umum Mega, merupakan asuransi yang berusaha menjalankan prinsip syariah sebagaimana telah digariskan oleh Majelis Ulama Indonesia.

Untuk layanan keuangan asuransi perjalanan umroh sendiri terdiri dari

  • Pemberian santunan kematian karena kecelakaan untuk ahli waris jamaah maksimum Rp. 50 juta
  • Santunan untuk perawatan medis bagi jamaah yang sakit maksimum santunan Rp. 100 juta jika jamaah sakit di Arab Saudi dan maksimum Rp. 2 juta untuk perawatan medis lanjutan di Indonesia.
  • Santunan penggantian biaya yang belum digunakan dan tidak bisa dibayarkan kembali maksimum Rp. 20 juta
  • Santunan untuk jamaah karena kehilangan atau kerusakan bagasi maksimum Rp. 5 juta
  • Pemulangan jenazah atau pemulangan medis darurat dengan nilai manfaat maksimum Rp. 50 juta.

Perlindungan asuransi perjalanan untuk jamaah umroh diatas dapat ditebus dengan membayar kontribusi (baca: premi di asuransi konvensional) sebesar Rp. 50 ribu rupiah.

Untuk setiap penjualan produk asuransi perjalanan umroh kami akan memberikan imbal jasa sebesar 15%. Jadi jika dalam satu grup umroh terdapat 22 orang jamaah maka kami akan menerima kontribusi asuransi perjalanan umroh sebesar Rp. 1,1 juta dan pihak travel akan menerima lebih kurang Rp. 165 ribu. Imbal jasa tersebut akan dibayarkan dalam waktu 7 hari kerja sejak data jamaah dan pembayaran kontribusi asuransi telah kami terima melalui Bank Penerima Setoran di SISKOPATUH.

Mega Insurance telah bekerjasama dengan berberapa BPS-BPIU seperti Bank Mega Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, dan Bank Panin Dubai Syariah.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi saya dengan mengirimkan email ke kandra.wilko@megainsurance.co.id ataupun melalui aplikasi pesan Whatsapp di nomor 081319186032.

Terima kasih atas perhatiannya, saya tunggu jawaban dari rekan-rekan dalam waktu dekat.

Wassalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bagaimana menurut Anda isi dari email marketing saya diatas? Apakah sudah layak atau ada yang harus saya koreksi? Tulis di kolom komentar.

Kalau di buku kang Dewa setidaknya dalam sebuah email marketing ada beberapa unsur berikut:

  1. Headline
  2. Intro
  3. Masalah dan Solusi
  4. Detail Benefit
  5. Alasan
  6. Testimoni
  7. Harga Coret
  8. Call To Action 1
  9. Nilai Kerugian
  10. Bonus Spesial
  11. Call To Action 2
  12. N.B

Dari email yang saya kirim diatas setidaknya saya memenuhi empat unsur yaitu Headline (subject pada email), Intro (ucapan salam), Detail Benefit (manfaat asuransi perjalanan dan nilai kontribusi).

Hasil Mengirimkan Email

Email saya kirimkan ke lebih kurang 300 alamat yang tercatat dalam simpu kemenag. Dari tiga ratus email yang saya kirimkan setengahnya kembali dengan dua alasan utama:

  1. alamat email tidak valid (hard bounce), dan
  2. email yang dituju over kuota (soft bounce)

Hasil ini menjadi catatan saya. Khususnya pada email yang tidak valid. Heran saya apa pihak kemenag tidak melakukan verifikasi alamat email dengan mengirimkan email korespondensi untuk mengecek apakah email tersebut valid atau hanya sebuah pemenuhan legalitas data yang dibutuhkan untuk masuk ke sistem mereka.

Kesimpulan

Jadi apakah email marketing masih bagus sebagai strategi awal untuk menjual produk asuransi?

Dari pengalaman saya jawabannya, TIDAK. Sejak saya mengirimkan email tanggal 5 Februari 2020 hingga tulisan ini saya terbitkan belum ada PPIU (singkatan dari Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh atau biro perjalanan wisata dan umroh) yang membalas email maupun menghubungi saya kembali. Asumsi saya untuk beberapa email yang masuk dan belum dijawab adalah karena saya tidak mengirimkannya ke orang yang tepat dan bukan pada waktu yang tepat.

Meskipun masih digadang-gadangkan menjadi strategi penjualan yang memiliki tingkat konversi yang tinggi, email semakin jarang dibuka orang. Dari pengamatan saya pada orang-orang terdekat (keluarga dan teman kantor) email hanya digunakan untuk reset password atau mengirimkan CV ke calon perusahaan baru. Jarang yang cek email rutin seperti saya.

Saya pribadi hampir setiap 30 menit cek email. Soalnya dari email masuk tersebut uang masuk yaitu dari menerbitkan artikel sponsor atau membuat artikel sponsor.

Terkait dengan tugas baru saya untuk mendapatkan penjualan atas produk asuransi perjalanan umroh melalui siskopatuh, saya harus kembali ke metode penjualan paling tua. Langsung datang ke kantor PPIU setelah menghubungi orang yang tepat tentunya.

Post a Comment for "Email Marketing: Mengetuk Pintu Biro Perjalanan Umroh Satu per Satu Menawarkan Asuransi Perjalanan Syariah"