Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dikejar Deadline Tayangan: Sebuah Pengalaman

Ketika saya membuka email pribadi dan menghapus beberapa email masuk yang jarang saya buka, saya kaget melihat ada email tertanggal 31 Januari 2020 dari sebuah platform influencer. Ada tugas membuat artikel sponsorship yang harus saya tunaikan. Untuk detail artikel yang harus dibuat saya pun langsung login di situs influencer tersebut dan memeriksa fitur task.

Benar saja.

Di dalam dashboard ternyata saya harus mensubmit artikel sponsor dengan deadline tinggal 1 hari lagi (saya baru buka email tanggal 3 Februari 2020). Biasanya sistem platform influencer tersebut selain mengirimkan informasi tugas yang harus dikerjakan ke email, mereka juga menggunakan sms untuk mengingatkan para influencer.

Entah kenapa semenjak platform ini menggunakan tampilan baru yang lebih mobile, fitur notifikasi tugas masuk via sms tidak berjalan. Mungkin fitur ini memberikan beban lebih kepada pengelola.

Saya pun sedikit panik karena harus membuat sebuah artikel mengenai yang mengangkat tema membeli mobil bekas dan kejadian banjir. Macam-macam perasaan saya mendapatkan tugas terbaru dari situs seva.id ini. Senang karena bakal ada uang masuk, panik karena waktu untuk menyelesaikan tinggal 1 hari lagi, dan kesal karena tidak ada notifikasi via sms.

Allahuakbar.

Setelah menyelesaikan beberapa tugas pokok saya pun mencoba mencari beberapa informasi mengenai topik membeli mobil. Situs pertama yang menjadi tempat untuk mencari inspirasi adalah detik oto.

Soalnya cuman situs berita ini yang dibuka oleh tim IT untuk komputer saya. (Maklum masih dibawah satu pemodal yang sama perusahaan saya dan detik).

Untungnya saya menemukan tulisan mengenai tips mengenali mobil bekas banjir. Berbekal artikel tersebut saya pun kemudian membaca link yang diberikan oleh seva.id sebagai pengiklan. Klop antara artikel detik dan artikel seva terdapat kesamaan dan terdapat perbedaan.

Sekarang bagaimana membumbuinya hingga ceritanya menjadi sebuah karangan yang baru milik saya sendiri.

Saya sudah lama tidak menulis di blog. Anda bisa melihat kapan terakhir kali saya menerbitkan tulisan dari halaman depan. Bisa dibilang tulisan behind the scene ini merupakan tulisan kedua saya di awal tahun 2020. Setelah tulisan tentang perbandingan asuransi kesehatan dan asuransi perjalanan syariah.

Bukan karena tidak lagi mau serius ngeblog ataupun penghasilan dari blog yang tidak sesuai harapan. Masalahnya adalah manajemen waktu saya yang harus diperbaiki. Sekarang saya diberikan tanggung jawab untuk sebuah proyek yang diharapkan memberikan keuntungan bagi unit usaha perusahaan asuransi ini. Di satu sisi saya merasa senang mendapatkan kepercayaan untuk membidani produk baru tersebut disisi lain saya juga agak takut dengan target yang diberikan.

Pengalaman bekerja saya bukanlah memasarkan produk. Tetapi hanya sebagai tukang ketik dan tukang pos yang menjembatani tenaga pemasaran dan penyeleksi resiko. Meskipun untuk amanah baru ini saya masih belum mendapatkan keputusan hitam diatas putih dari personalia.

Ah jadi curhat. Semoga dimaafkan dan didoakan agar bisa dimudahkan dalam menjalankan amanah baru saya.

Intinya untuk menulis model review dengan menyamarkan iklan butuh teknik menulis yang sangat tinggi. Saya tidak mengatakan teknik menulis saya sudah tergolong tinggi, tapi ada caranya agar kita bisa membuat tulisan yang mirip seorang profesional copywriter.

Saya memulai dengan sebuah pengalaman dimana saya pernah terbersit keinginan untuk membeli mobil sendiri. Mobil ini bukan mobil baru dan saya juga mencoba sekuat tenaga saya untuk menghindari membeli mobil dengan cara mencicil. Dunia kita saat ini dibelit oleh skema cicilan dan dalam skema cicilan itu ada praktek yang harus dihindari yaitu riba.

Riba ini biasanya berbentuk bunga kredit. Jadi ketika kita mencicil sebuah barang atau jasa, dalam konteks ini membeli mobil, maka kita tidak hanya mencicil harga pokok (harga OTR kendaraan) tetapi juga keuntungan (dalam bentuk bunga dan denda) bagi perusahaan pembiayaan tersebut.

Setelah membahas pengalaman pribadi dan juga membahas ilmu yang saya ketahui, maka saya baru masuk kepada poin yang dibutuhkan yaitu Bagaimana caranya mengetahui mobil bekas yang akan dibeli pernah terendam banjir?

Disini poin “mencontek” yang saya praktekkan dari Dewa Eka Prayoga. Poin-poin tersebut bukan keahlian saya minimal saya sudah mengetahui bagaimana mendeteksi mobil yang dijual pernah/belum terendam banjir.

Hingga poin mencontek tersebut saya merasa mengalir saja dalam menulis. Apa yang ada dibenak bisa saya keluarkan dalam bentuk rangkaian kata dan paragraf. Tapi terakhir saya mentok.

Setiap tulisan maupun pidato pastinya memiliki penutup. Nah, bagaimana cara menutup tulisan sponsorship tersebut dengan menciptakan ledakan hingga orang akhirnya ingat blog saya, tulisan saya, dan juga web yang menjadi pengiklan saya.

Di titik ini saya pun lama berdiam diri.

Saya pun memutuskan agar tulisan tersebut diakhiri dengan like, subscribe dan komen sebagaimana para youtuber menutup vlog mereka. Jadi bagi kalian bagaimana mengatasi momen blank ketika sampai pada akhir tulisan? Silahkan dibagi triknya dalam kolom komentar dibawah.

2 comments for "Dikejar Deadline Tayangan: Sebuah Pengalaman"

  1. masih aktif aja ngeblog om.. hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebisanya om. Alhamdulillah selama masih punya waktu dan dirasa ada manfaat bakal tetap ngeblog

      Delete